Utsman
bin Affan lahir pada 574 M dari golongan Bani Umayyah dan menjadi Khalifah dengan
pemerintahan yang terlama diantara para Khulafa Ar-Rasyidin yaitu dari 644 M
sampai 656 M, beliau adalah seorang yang kaya raya dikenal pakar dibidang ekonomi
yang sangat dermawan dan royal terhadap perjuangan Islam, beliau juga dikenal
memiliki sifat pemalu oleh para sahabat.
Nama
lengkap beliau adalah Utsman bin Affan bin Abi Ash bin Umayah bin Abdi Syams
bin Abdi Manaf al Umawy al Qurasy. Beliau digelari dengan sebutan "Dzun
Nura'ini" dikarenakan menikahi dua puteri Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum.
Dimasa
kekhalifahan Utsman bin Affan umat Islam banyak mengalami kemajuan, selain
pembebasan sejumlah wilayah juga membentuk Angkatan Laut pertama Islam dengan
tujuan untuk menggagalkan serangan balik dari Bizantium kemudian melanjutkan
dan menyelesaikan pembukuan Al-Quran hingga perluasan Masjid Nabawi di Madinah
karena semakin meningkatnya jamaah, di masa kekhalifahannya beliau berhasil
menguasai daerah antara lain: Siria, Afrika Utara, Arjna, Persia, Khurasan dan
Nashabur (Iran). Utsman bin Affan pencetusan Polisi untuk keamanan rakyat dan
membuat tempat pengadilan khusus untuk menyelesaikan perkara yang biasanya
diselesaikan di masjid.
Khalifah
Utsman bin Affan wafat pada tahun 656 M, ketika pengepungan terjadi yang
ditimbulkan oleh fitnah. Abdullah bin Saba Al-Yahudi (Sabaiyah) yang datang ke Mesir melakukan
fitnah Nepotisme di kalangan bawah agar mudah terprovokasi, dia juga memprovokasi masyarakat di Mesir untuk datang
ke Madinah melakukan pemberontakan terhadap Khalifah.
Ketika
Utsman bin Affan mengetahui para pemberontak yang datang dari Afrika Utara
(Mesir) menuju kediamannya di Madinah dengan membawa senjata tajam, maka Utsman
pun memberikan pengumuman bahwa tidak ada yang boleh menghunus pedang untuk
menghalangi para pemberontak yang ingin berjumpa dengannya, bahkan Utsman mencegah sepupunya sendiri Muawwiyah yang ingin mengirim pasukan dari Suriah untuk melindungi dirinya, karena tidak ingin terjadi pertumpahan darah di kota Nabi, meskipun menghadapi bahaya kematian beliau menolak penduduk Madinah mempersenjatai diri dan melawan pemberontak.
Setelah
berjumpa, para pemberontak pun puas terhadap penjelasan yang diberikan Utsman lalu
mereka kembali ke Mesir. Namun Abdullah bin Saba Al-Yahudi memanfaatkan situasi untuk
melancarkan fitnahnya. Ia mendatangi kerabat Usman yaitu Marwan bin Hakam lalu menyampaikan bahwa ada orang-orang yang datang dari Mesir dan ingin mencelakai
Khalifah, kemudian Marwan bin Hakam terhasut oleh fitnah tersebut dan tanpa klarifikasi
menuliskan surat dengan kop khusus Khalifah yang ditujukan kepada Gubernur Mesir
untuk mengeksekusi para pemberontak yang bertolak dari Madinah karena mereka
ingin mencelakai Khalifah.
Dalam
perjalanan pulang ke Mesir, para pemberontak mendapat surat yang diduga dituliskan oleh Khalifah terhadap Gubernur Mesir
untuk mengeksekusi mereka atas perbuatan yang telah mereka lakukan itu. Secara
spontan mereka bergegas kembali dan mengepung kediaman Utsman, sebuah riwayat menjelaskan jumlah para pemberontak lebih ramai dari para sahabat disekeliling tempat kediaman khalifah, mereka melakukan serangan terhadap Khalifah yang pada saat itu sedang duduk membaca Al-Qur'an hingga ajal menjemput Usman bin Affan Khalifah ketiga dalam tragedi tersebut, kemudian kekhalifahan dilanjutkan oleh Ali bin Abi Thalib.
0 komentar:
Posting Komentar