Abdullah bin ‘Utsman bin ‘Amir bin ‘Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taiym bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay Al Qurasyi At Taimi adalah nama lengkap Abu Bakar As-Siddiq menurut pendapat yang sahih, beliau lahir pada tahun 572 M yaitu 2 tahun 6 bulan setelah tahun Gajah, Beliau lahir di mekkah dari keturunan Bani Tamim dengan suku bangsa Quraisy.
Abu
Bakar Ash-Shiddiq termasuk di antara orang-orang yang paling awal memeluk agama
Islam atau yang dikenal dengan sebutan as-sabiqun al-awwalun, setelah wafatnya
nabi Muhammad SAW beliau menjadi khalifah pertama dari empat khalifah dan
mendapat gelar Khulafa Ar-Rasyidin, Abu Bakar As-Siddiq menjadi khalifah pada
tahun 632-634 M yaitu setelah wafatnya nabi Muhammad SAW.
Setelah
memeluk agama Islam dan berkuasa menjadi khalifah pertama menggantikan Rasulullah
SAW dalam memimpin negara dan umat, Abu Bakar As-Siddiq menjalankan
pemerintahannya dengan hukum Syariat Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW, “Ya
Allah barang siapa yang diberi tanggung jawab memimpin urusan pemerintahan
umatku dan menimbulkan kesulitan bagi mereka, maka persulitlah dia. Dan siapa
saja yang memerintah umatku dengan sikap lembut (bersahabat) kepada mereka,
maka lembutlah kepadanya” [HR. Muslim].
Setelah
pengangkatan Abu Bakar As-Siddiq sebagai khalifah kemudian beberapa masalah
yang berdampak pada persatuan umat pun bermunculan, beberapa suku dari kaum Nejed
dan Hijaz membangkang kepada khalifah yang baru dan sistemnya, beberapa
diantaranya menolak untuk membayar zakat walau tidak menolak agamanya dan
sebagian yang lain kembali pada agama nenek moyang mereka yaitu kembali
menyembah berhala, suku-suku tersebut meyakini hanya memiliki komitmen dengan
nabi Muhammad dan dengan kepergiannya komitmen itu pun tidak berlaku lagi.
Berdasarkan
masalah tersebut Abu Bakar As-Siddiq menyatakan perang kepada mereka, yang
dikenal dengan perang Riddah, umat islam pada waktu itu memerangi Ibnu Habib Al-Hanafi
yang dikenal dengan Musailamah Al-Kazzab yang mengaku dirinya sebagai nabi
menggantikan Rasulullah SAW, pasukan Musailamah kemudian dikalahkan dalam
perang Akraba yang yang dipimpin Khalid Bin Wadid sebagai Panglima perangnya,
dalam pertempuran waktu itu banyak dari penghafal Al-Qur’an yang syahid,
kemudian Umar Bin Khattab meminta agar dikumpulkan koleksi Al-Qur’an oleh sebuah tim yang diketuai oleh seorang sahabat yaitu Zaid bin Tsabit, mulailah
dikumpulkan lembaran-lembaran Al-Qur’an dari para penghafal Al-Qur’an dan
tulisan-tulisan Al-Qur’an yang terdapat pada media tulis seperti kulit, tulang,
dan lain sebagainya, setelah lengkap penulisan ini kemudian disimpan oleh Abu
Bakar.
Setelah
keadaan umat Islam kembali stabil dan secara keseluruhan telah menguasai Arab
kemudian Kalifah Abubakar As-Siddiq memerintahkan Jendral Islam untuk melawan
kekaisaran Sassanid dan Kekaisaran Bizantium, Khalid bin Walid sebagai panglima
perang telah menaklukkan Irak dengan mudah, sedangkan ekspedisinya ke Suriah
juga meraih kesuksesan.
Pada
tanggal 23 Agustus 634 M Abu Bakar meninggal dunia pada usia 61 tahun di
Madinah karena sakit yang dideritanya dan Abu Bakar dimakamkan di rumah
putrinya Aisyah ra. di samping makam Nabi Muhammad SAW. Di dekat Masjid Nabawi.
0 komentar:
Posting Komentar